KONFLIK SOSIAL
1.
PENGERTIAN KONFLIK
Penegrtian konflik yang paling sederhana
adalah “salaing memukul”. Tetapi definisi yang sedrhana itu tentu belum memadai
, karena konflik tidak saja tamapk sebagai pertentangan fisik semata. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai
suatu proses social antara dua rang atau lebih yang erusaha menyingkirkan pihak
lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
2.
Factor-faktor atau akar-akar penyebab suatu konflik social
Jenis konflik cukup banyak, mulai dari
perang terbuka , revoluis , pemogokan buruh , kerusuhan rasial , sampai dengan
perkelahian antarinidvidu. Para sosiolog samapi sekarang masih menacari
penyebab-penyebab konflik secar umum, pola-pola eskalasinya, cara
penyelasaiannya dan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan.
• Factor-faktor
yang dapat memicu terjadinya konflik antara lain :
a.
Perbedaan individu
Setiap manusia adalah individu yang unik.
Artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu
dengan yang lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau
lingkungan yang nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social, sebab
dalam menjalani hubungan social , seseorang tidak selalu berjalan dengan
kelompoknya.
b.
Perbedaan latar belakang kebudayaan
Tentu kamu masih ingat bahwa dalam menjalani hubungan sosialnya ,
seseoang akan dipengaruhi oleh pola-pola pemikiran kelompoknya. Orang
dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang diasuh
dengan pola latihan kemandirian yang akn
mendorong seseorang menjadi berani dalam mengambil tindakan, bertanggung jawab
, kritis tetapi agak individualis. Ada pula yang diasuh dalam lingkungan
kebudayaan yang menerapkan pola ketergantungan. Dalam hal ini , seseorang akan
cenderung bersifat kurang mandiri , menghargai orang lain , bersahabat dan
tidak inidividualis.
c. Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan , pendirian ,
maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dlam waktu
yang bersamaan , masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berda-beda.
Kadang-kadang orang dpaat melakukan hal yang sama , tetapi untuk tujuan yang
berbeda-beda.
d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat
Sebagaimana telah diketahui bahwa perubahan
nilai terjadi disetiap masyarakat. Artinya nilai-nilai social , baik nilai
kebenaran , kesopanan , maupun nilai material dari suatu benda mengalami
perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika
perubahan itu berkangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan konflik
social , misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses
industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik social sebab nilai-nilai
lama pada masyrakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian cesara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyaraklat industry.
Menurut De Moor, dalam suatu system social
hanya dapat dikatakan terdapat konflik jika para penghuni system tersebut
membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan yang bertentangan dan terjadi
secara besar-besaran. Mengenai pembagian konflik social dalam masyarakat ,
Dahrendorf membedakan konflik menjadi empat macam , yaitu sebagi berikut :
a.
Konflik antara atau dalam peran social , misalnya antara peranan-peranan
dalam keluarga atau profesi
b.
Konflik antara kelompok-kelompok social
c.
Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisisr dan tidak
terorganisir
d.
Konflik antara satuan nasional , misalnya antara partai politik , antara
negar-negara atau antara organisasi-organisasi internasional
Situasi-situasi oemicu konflik. Konflik yang
terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak dibahs dalam
studi psikolog social. Saalh satunya dikemukakan oleh Ursula Lehr. Menurut
ilmuwan ini , kemungkinan-kemungkinan situasi yang dapat menimbulkan konflik
adalah sebagai berikut :
a.
Konflik dengan orang tua sendiri
b.
Konflik dengan anak-anak sendiri
c.
Konflik dengan sanak keluarga
d.
Konflik dengan orang lain
e.
Konflik dengan suami atau istri
f.
Konflik di sekolah
g.
Konflik dalam pemilihan pekerjaan
h.
Konflik agama
i.
Konflik pribadi
•
Suatu konflik tidak selalu mendatangkan sisi negatif , tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu
yang positif. Segi positif dari suatu konflik adalah sebagai berikut :
a.
Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas
b.
Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai
serta hubungan social dalam kelompok bersangkutan sesuai kebutuhan individu atau kelompok
c.
Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu atau
kelompok
d.
Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan
norma-norma yang baru
e.
Dapat berfungsi sebagi saran untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan dalam masyarakat
•
Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik social adalah sebagai berikut :
a.
Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami
konflik dengan kelompok lain
b.
Keretakan hubungan antarindividu
c.
Perubahan kepribadian individu
d.
Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia
e.
Akomodasi, dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat
dalam pertikaian
•
BENTUK-BENTUK KONFLIK
1. BERDASARKAN SIFATNYA
a.
Konflik destruktif , merupakan konflik yang mengakibatkan benturan fisik
yang membawa kerugian jiwa dan harta benda. Konflik ini muncul karena rasa
benci satu kelompok terhadap kelompok lain.
b.
Konflik fungsional, merupakan konflik yang menghasilkan perubahan atau consensus
baru yang bermuara pada perbaikan. Konflik jenis ini berasal dari perbedaan
antara dua kelompok tentang suatu masalah yang sama-sama mereka hadapi.
2. BERDASARKAN AKAR PERMASALAHANNYA
a.
Konflik agama
Salah satu factor utama pemicu konflik di
masyarakat adalah masalah agama arau prinsip keagamaan.
b.
Konflik ideology
Ideology sebagai sebuah produk pemikiran
social dapat digunakan sebagai alat pendorong sekumpulan manusia untuk mencapai
cita-citanya. Namun sering kali istilah ideology ditafsirkan sebagai sesuatu
yang negative karena mengandung unsure kefanatikan buta.
c.
Konflik politik
Konflik politik sebagai sesuatu yang
menarik untuk dibahas karena permasalahan ini sebagai hal yang paling komplek
di antara jenis-jenis yang lain.
d.
Konflik ekonomi
Perubahan-perubahan besar dalam sejarah
peradaban umat manusia, terutama setelah munculnya jaman renaissance di Eropa,
selalu menunjukkan pengaruh factor ekonomi. Karenannya , berbagai peristiwa
besar yang menggerakkkan manusia dalam jumlah besar tidak pernah lepas dari
persoalan kepentingan ekonomi. Imperialisme dan kolonialisme dari bangsa-bangsa
eropa factor pendorong utamnya adalah alasan ekonomi.
e.
Konflik SARA
Sebagai gejala konflik , konflik akan
selalu muncul pada setiap masyarakat karena antagonism atau perbedaan yang
menjadi cirri dan penunjang terbentuknya masyarakat. Perbedaan-perbedaan social
tidak mungkin dihindari karena adanya kelompok lapisan atas disebabkan
terdapatnya fakta adanya lapisan bawah.
• FAKTOR-FAKTOR
TERJADINYA KERUSUHAN SOCIAL YANG DISEBABKAN OLEH SARA ADALAH :
1.
Dinamika social ,ekonomi , budaya dan politik suatu daerah mempunyai
potensi bagi terjadinya ketegangan social atau konflik
2.
Perimbangan kekuatan-kekuatan social seperti suku , agama , ras dan
antargolongan yang hampir sama merupakan akar utama penyebab terjadinya
kerusuhan
3.
Daerah dengan perimbangan antara penduduk asli dan pendatang yang
timpang dilihat dari penguasaan aset ekonomi maupun politik, akan berpotensi
munculnya konflik SARA
4.
Pola pemukiman penduduk yang heterogen dapat menjadi sumber konflik
5.
Adanya factor-faktor akselerator
terjadinya konflik
f. Konflik Sumber Daya Alam
Dalam beberapa tahhun terakhir ini
fenomenna konflik sumber daya alam mencuat ke permukaan secara terbuka. Konflik
itu tidak hanya terjadi dalam kegiatan ekspolitasi sumber daya alam yang
tergolong “tidak dapat diperbaharui” seperti minyak dan mineral , tetapi juga
yang tergolong “dapat diperbaharui”. Konflik sumber daya alam yang selama ini
terjadi telah menimbulkan kerusakan
fisik , merugikan materi dan menyisakan tuntutab yang tidak mudah dipenuhi ,
seperti permintaan agar kawasan eksploitasi sumber daya alam dikembalikan
kepada masyarakat.
g.
Konflik lingkungan hidup
Salah satu aset yang lazim ditempatkan
sebagai bagian penting daam proses pembangunan adalah modal alam. Akumulasi
aset ini ditambah dengan modal fisik bangunan , modal manusia , dan modal
social sangat menentukan dampak jangka panjang terhadap peningkatan
kesejahtraan masyarakat. Upaya
melindungi fungsi sumber sangat diperlukan karena memiliki kntribusi yang
berharga bagi kehidupan masyarakat. Kerusakan fungsi sumber tentu saja akan
menjadi malapetaka bagi kehidupan. Lingkungan yang tak terkontrol bukan saja
berbahaya bagi kesehatan , tetapi juga akan mengganggu berbagai macam aktivitas
social.
Komentar
Posting Komentar